Cara Mengokulasi Benih Karet
Minat untuk membudidayakan tanaman karet dikalangan petani dengan luas
tanah dibawah 2 ha ternyata cukup tinggi. Para petani karet dengan
sekala kecil ini biasanya masih menggunakan teknik budidaya
tradisional, walaupun ada juga yang sudah membudidayakannya dengan cara
yang sesuai dengan pedoman budidaya yang diterapkan pada perkebunan
karet sekala besar. Cara Mengokulasi Benih Karet ini diharapkan
akan dapat membantu para petani kecil yang ingin menanam karet dengan
teknik budidaya yang lebih baik, dengan modal yang kecil.
Okulasi adalah salah satui teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif
dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman kepada tanaman lain
yang dapat bergabung( Kompatibel) yang bertujuan menggabungkan
sifat-sifat yang baik dari setiap komponen sehingga di peroleh
perumbuhan dan produksi yang baik. Prinsip okulasi sama yaitu
penggabungan batang bawah dengan batang atas, yang berbeda adalah umur
batang bawah dan batang atas yang digunakan sehingga perlu teknik
tersendiri untuk mencapai keberhasilan okulasi. Kebaikan yang
diharapkan dari batang bawah secara umum adalah sifat perakarannya yang
baik, sedang dari batang atas adalah produksi Latex yang baik. Bila
bibit yang di okulasi ini di tumbuhkan dilapangan dikatakan tanaman
okulasi sedangkan tanaman asal biji yang di tumbuhkan dilapangan disebut
tanaman semai.
Cara Mengokulasi Benih Karet Konvensional
Dikatakan teknik okulasi konvensional karena metoda okulasi inilah yang
umum digunakan untuk mempersiapkan bentuk bahan tanaman secara
komersial hingga munculnya teknik yang baru yaitu: okulasi hijau (Green
budding) okulasi konvesional ini disebut juga okulasi coklat ( brown
budding)
- Batang bawah
Untuk keberhasilan okulasi perlu diperhatikan syarat-syarat berikut:
- Batang bawah yang di anjurkan adalah semaian klonaol GT1, AVROS 2037 dan LBC1320
- Bibit Semaian telah berumur 9 hingga 18 bulan batangnya sudah
berwarna coklat dan mempnuyai 4-5 karangan daun dapat juga digunakan
yang berumur 6-9 bulan asal sudah berbatang coklat dan mempnyai 3-4
karangan daun
- Diameter batang telah mencapai 1,5-2 cm dan pertumbuhannya normal
- Kulit berada dalam stadia mudah dilepas tidak lengket atau pada daun stadia daun tua
Taraf pertumbuhan batang bawah sangat mempengaruhikeberhasilan okulasi,
pengokulasianpada stadia flush (bersemi) atau masa pembentukan payung
daun sangat rendah persentase okulasi yang jadi
Batang Atas atau Entres
Sebagai
batang atas di pilih klon yang ssesuai dengan likungan ekologi yang
bersangkutan dari klon-klon yang dianjurkan terutama klon-klon
yangdianjurkan dalam skla besar. Pemilihan klon yang tepat akan menjamin
produktivitas dikemudian hari dalam jangka panjang.
Mata Tunas
Ada 3 jenis mata atau kuncup tidur (Dorman) yang dikenal pada tanaman karet dan satu mata bunga:
- Mata Ketiak: atau disebut juga mata prima yang fitandai adanya bekas
tangkai daun atau berda pada ketiak daun, bila hendak digunakan
terlebih dahulu dipangkas daunnya kira-kira 10 hari sebelum dipotong di
gunakan sebagai mata untuk okulasi coklat.
- Mata burung: ditandai adanya tangkai daun rudimenter. Yang digunakan untuk okulasi hijau.
- Mata sisik: mata yang terdapat dibawah kuncup daun-daun ( Flush) atau pada ujung payung daun. Digunakan untuk okulasi mini.
- Mata bunga: terdapat pada tanaman yang sudah masuk umur berbunga tidak dapt digunakan untuk okulasi.
- Mata burung: ditandai adanya tangkai daun rudimenter. Yang digunakan untuk okulasi hijau.
- Mata sisik: mata yang terdapat dibawah kuncup daun-daun ( Flush) atau pada ujung payung daun. Digunakan untuk okulasi mini.
- Mata bunga: terdapat pada tanaman yang sudah masuk umur berbunga tidak dapt digunakan untuk okulasi.
Cara Mengokulasi Benih Karet Dengan Okulasi Hijau
Disamping
tekni okulasi konvensional atau okulasi coklat dikembangkan pula
metoda okulasi hijau kalau dalam okulasi konvensional digunakan batang
bawah yang sudah berwarna coklat maka dalam okulasi hijau digunakan
mata okulasi dari entres yang masih berwarna hijau(green budwood).
Berdasarkan warna komponen tersebut dikatakanlah okulasi hijau.
- Batang bawah
Syarat-syarat batang bawah okulasi hijau adalah sebagai berikut:
- Batang bawah yang di anjurkan adalah semaian klonaol GT1, AVROS 2037 dan LBC1320.
- Bibit semaian batang bawah telah berumur 3-5 bulan. Lazimnya berumur
5nulan yang leh mudah dapt juga digunakan asal pertumbuhan dan
batangnya sudah cukup besar.
- Diamer batang sebesar pensil atau telah mencapai diameter 8- 12mm diukur pada pangkal batang
- Kulit berada dalam stadia mudah dilepas tidak lengket atau pada stadia daun tua.
- Batang atas atau entres
Entres atau kayu okulasi hijau digunakan tunas-tunas atau taruk-taruk
hijau yang ujungnya berdaun yang telah mempunyai diameter 1-1,5 cm dan
daun-daun pada karangan daun diujung telah berwarna hijau dan masih
lemah. Untuk memproleh taruk-taruk hijau pohon batang atas atau pohon
entres dipangkas beberapa cm diatas karangan mata, karena pemangkasan
tersebut akan tumbuh sejumlah tunas-tunas dari karangan mata yang
dibiarkan tumbuh hingga 5-6minggu. Tunas-tunas ini segera dipanen
sebagai kayu okulasi hijau.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi yaitu:
a. Keterampilan, kebersihan dan kecepatan mengokulasi
b. Pemilihan entres atau kayu okulasi dengan mata tunas yang masih dorman
c. Keadaan iklim pada musim kemarau tanaman karet mengalami gugur daun,
kurang baik untuk pengokulasian karena adanya gangguan visiologis.
Yang baik adalah pada awal dan akhir musim penghujan, pada musim hujan
juga tidak baik, air hujan dapat meresap pada luka okulasi yang dapat
mengakibatkan busuk. Kelembaban tinggi baik untuk perkembangan jasad
renik pada sisa-sisa latex dari luka okulasi, ini dapat dapat
menyebabkan kegagalan pengokulasian.
Hub Kami Bpk Damianto
pujangga_salaf@yahoo.co.id
Hub Kami Bpk Damianto
Telp : 081396789756 / 085206151745
Alamat : Dolok Merangir Komp perkebunan PT. BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE
E-Mail : vitamandiri_kit@yahoo.co.id pujangga_salaf@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar